MAKALAH
GEOMETRI DATAR
SAMA DAN SEBANGUN (KONGRUEN)
Tugas ini dibuat Untuk memenuhi Tugas Geometri Datar
Yang dibina
Oleh Ibu Noviana Kusumawati, S.Pd., M.Pd.
Disusun Oleh:
Jesica Andrew Vina Audy
(0716010271)
Yolan Maulita Wiguna
(0716010471)
Kelas: PMTK Sore
UNIVERSITAS PEKALONGAN
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA
2016
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas
limpahan karunia – Nya kita dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Sama dan
Sebangun (Kongruen) ” ini dengan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Geometri
Datar. Dalam makalah ini akan dibahas hal –hal yang menyangkut kesebangunan,
kekongruenan, syarat sebangun dan syarat kongruen. Maka dari itu makalah ini
cocok dibaca oleh kalangan mahasiswa untuk mengetahui lebih mendalam mengenai
kekongruenan.
Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam enyusunan makalah ini tidak luput dari
kekurangan. Oleh sebab itu kami sangat berharap dapat menerima kritik dan saran
dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah – makalah selanjtnya. Semoga
makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Amin..
BAB I
PENDAHULUAN
Membandingkan dua benda
secara geometris dapat dilihat dari dua aspek, yaitu bentuk
dan ukurannya. Satu benda yang memiliki bentuk yang sama tapi dengan ukuran berbeda
banyak dijumpai atau digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, miniatur
bangunan dan bangunan itu sendiri, peta suatu daerah dengan daerah sesungguhnya dan
lain-lain.
dan ukurannya. Satu benda yang memiliki bentuk yang sama tapi dengan ukuran berbeda
banyak dijumpai atau digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, miniatur
bangunan dan bangunan itu sendiri, peta suatu daerah dengan daerah sesungguhnya dan
lain-lain.
Dua benda yang memiliki
bentuk yang sama tetapi ukurannya berbeda disebut
sebangun. Adanya kesebangunan antara dua benda akan berguna untuk mengungkapkan
informasi berkaitan dengan benda kedua dengan memanfaatkan informasi pada benda
pertama atau sebaliknya.
sebangun. Adanya kesebangunan antara dua benda akan berguna untuk mengungkapkan
informasi berkaitan dengan benda kedua dengan memanfaatkan informasi pada benda
pertama atau sebaliknya.
Kesebangunan dan
kekongruenan bangun datar merupakan bagian dari meteri
matematika yang dinilai relatif sulit bagi siswa terutama pada sub pokok bahasan
kesebangunan segitiga. Siswa masih kesulitan untuk mentukan kesebangunan segitiga.
Salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa adalah mengidentifikasi sifat - sifat
dua segitiga sebangun dan kongruen.
matematika yang dinilai relatif sulit bagi siswa terutama pada sub pokok bahasan
kesebangunan segitiga. Siswa masih kesulitan untuk mentukan kesebangunan segitiga.
Salah satu kompetensi dasar yang harus dimiliki siswa adalah mengidentifikasi sifat - sifat
dua segitiga sebangun dan kongruen.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan kesebangunan?
2. Bagaimana kesebangunan pada segitiga?
3. Apa yang dimaksud dengan kongruensi?
4. Bagaimana kongruensi pada segitiga?
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merumuskan masalah sebagai berikut.
1. Apa yang dimaksud dengan kesebangunan?
2. Bagaimana kesebangunan pada segitiga?
3. Apa yang dimaksud dengan kongruensi?
4. Bagaimana kongruensi pada segitiga?
C.
Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan dari makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian kesebangunan.
2. Untuk mengetahui kesebangunan pada segitiga.
3. Untuk mengetahui pengertian kongruen.
4. Untuk mengetahui kongruen pada segitiga.
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan dari makalah ini adalah
sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian kesebangunan.
2. Untuk mengetahui kesebangunan pada segitiga.
3. Untuk mengetahui pengertian kongruen.
4. Untuk mengetahui kongruen pada segitiga.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Kesebangunan
Kesebangunan yaitu bangun-bangun yang memiliki bentuk yang sama dengan
ukuran
yang sama atau berbeda. Secara umum dua buah bangun datar dikatakan sebangun
(similar) jika sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama.
yang sama atau berbeda. Secara umum dua buah bangun datar dikatakan sebangun
(similar) jika sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang sama.
B.
Pengertian Kongruen
Bangun-bangun geometri
dikatakan kongruen (sama sebangun) jika dan hanya jika
bangun-bangun itu mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Jadi bisa diingat betul
bahwa kongruen adalah bentuknya sama dan ukurannya sama. Jika tidak memenuhi salah
satu saja, maka bangun tersebut tidak kongruen.
bangun-bangun itu mempunyai ukuran dan bentuk yang sama. Jadi bisa diingat betul
bahwa kongruen adalah bentuknya sama dan ukurannya sama. Jika tidak memenuhi salah
satu saja, maka bangun tersebut tidak kongruen.
C. Sifat Dua
Segitiga Sebangun
Dua segitiga dikatakan sebangun jika
memenuhi syarat berikut :
1. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar
2. Sisi-sisi yang bersesuaian sebanding
Perhatikan gambar dibawah ini
Dua segitiga diatas saling sebangun, sehingga
∠ A = ∠ P
∠ B = ∠ Q
∠ C = ∠ R
AB/PQ, BC/QR, AC/PR
Karena
sisi-sisi yang bersesuaian mempunyai perbandingan yang senilai dan sudut yang bersesuaian
sama besar maka ∆ ABC dan ∆ PQR sebangun.
Konsep kesebangunan dua segitiga dapat digunakan untuk menghitung panjang salah satu
sisi segitiga sebangun yang belum diketahui. Coba perhatikan contoh berikut!
Contoh :
Diketahui ∆ ABC sebangun dengan ∆ DEF.
Tentukan EF ?
jawab:
jawab:
E. Perbandingan Sisi-sisi Dua Segitiga Sebangun
Sisi-sisi yang bersesuaian pada dua segitiga yang sebangun adalah
sebanding. Oleh karena itu jika diketahui faktor skala perbandingannya
maka kita dapat mencari panjang sisi-sisi segitiga yang belum diketahui.
Kita peroleh AC = AD + DC dan BC = BE + EC. Dengan sifat kesebangunan, maka sisi-sisi
yang seletak sebanding. Maka, Kedua ruas dikalikan (a + d)(c + b) sehingga diperoleh
Contoh :
Dalam ∆ PRT, PT//QS, hitunglah QR dan ST!
Kedua ruas dikalikan (a + d)(c + b) sehingga
diperoleh
Contoh :
Diketahui :
PT = 4 cm
QS= 3 cm
PQ= 2 cm
RS= 4 cm
QS= 3 cm
PQ= 2 cm
RS= 4 cm
Ditanya : QR dan ST
Jawab :
Jawab :
F. Sifat-Sifat
Dua Segitiga yang Kongruen
PQ = QR, QT = RS. dan QS = PT sehingga sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua segitiga sama panjang.
PQ = QR, QT = RS. dan QS = PT sehingga sisi-sisi yang bersesuaian dari kedua segitiga sama panjang.
S Û’TPQ = Û’SQR, Û’PQT = Û’QRS , dan Û’PTQ = Û’QSR sehingga sudut-sudut yang
bersesuaian dari kedua segitiga tersebut sama besar.
Ѿ
Dua
buah segitiga dikatakan kongruen jika dan hanya jika memenuhi sifat:
1. Sisi-sisi
yang bersesuaian sama panjang.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
2. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Ѿ
Ketiga
Pasang Sisi yang Bersesuaian Sama Panjang (Sisi, Sisi, Sisi)
Dua segitiga di bawah ini, yaitu ∆ ABC dan ∆ DEF mempunyai panjang sisi-sisi yang sama.
Dua segitiga di bawah ini, yaitu ∆ ABC dan ∆ DEF mempunyai panjang sisi-sisi yang sama.
Dua segitiga di bawah ini, yaitu ∆ ABC dan ∆ DEF mempunyai
panjang sisi-sisi yang sama.
Ѿ
Dua
sisi yang bersesuaian sama panjang dan sudut yang dibentuk oleh sisi-sisi itu sama
besar (Sisi, Sudut, Sisi)
Pada gambar di atas, diketahui bahwa AB = DE, AC = DF, dan Û’CAB = Û’EDF. Apakah ∆ ABC dan ∆ DEF kongruen? Jika dua segitiga tersebut diimpitkan maka akan tepat berimpit sehingga diperoleh:
Hal ini berarti ∆ ABC dan ∆ DEF sebangun sehingga diperoleh
Û’A = Û’D, Û’B = Û’E, dan Û’C = Û’E Karena sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang, maka ∆ ABC dan ∆ DEF kongruen.
Ѿ
Dua
sudut yang bersesuaian sama besar dan sisi yang menghubungkan kedua
sudut itu sama panjang (Sudut, Sisi, Sudut)
sudut itu sama panjang (Sudut, Sisi, Sudut)
Pada gambar di atas, ∆ ABC dan ∆ DEF mempunyai sepasang sisi bersesuaian yang sama
panjang dan dua sudut bersesuaian yang sama besar, yaitu AB = DE, Û’A = Û’D. Dan Û’B =
Û’E. Karena Û’A = Û’D dan Û’B =Û’E maka Û’C = Û’F. Jadi. ∆ ABC dan ∆ DEF sebangun. Karena, sebangun maka sisi-sisi yang bersesuaian rnempunyai perbandingan yang senilai.
Ѿ
Dua segitiga
siku-siku kongruen bila hypotenusa dan satu pasang sisi siku-siku sama.
H.
Menghitung Panjang Sisi dan Besar Sudut Segitiga Kongruen
Dengan menggunakan sifat-sifat dua segitiga yang kongruen dapat ditentukan sisi-sisi
yang sama panjang dan sudut-sudut yang sama besar.
Contoh:
Diketahui ∆ KNM kongruen dengan ∆ NLM! Panjang KN = 5 cm, KM = 13 cm, Û’NKM = 60'.
Tentukan panjang MN dan sudut yang belum diketahui!
Jawab:
Diketahui : KN = 5 cm
KM = 13 cm
Û’NKM = 60'.
Ditanya : MN ?
Dengan menggunakan sifat-sifat dua segitiga yang kongruen dapat ditentukan sisi-sisi
yang sama panjang dan sudut-sudut yang sama besar.
Contoh:
Diketahui ∆ KNM kongruen dengan ∆ NLM! Panjang KN = 5 cm, KM = 13 cm, Û’NKM = 60'.
Tentukan panjang MN dan sudut yang belum diketahui!
Jawab:
Diketahui : KN = 5 cm
KM = 13 cm
Û’NKM = 60'.
Ditanya : MN ?
Tinggi
tongkat ㆓ Jarak kawat ke tongkat
Tinggi
tingkat listrik Jarak kawat ke tiang listrik
⅔ = 3/ 3+6
3t =18
t = 6
Jadi,
tinggi tiang listrik 6m
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan uraian materi di atas, penulis menyimpulkan.
Kesebangunan yaitu bangun-bangun yang memiliki bentuk yang sama dengan ukuran
yang sama atau berbeda.
Kesebangunan yaitu bangun-bangun yang memiliki bentuk yang sama dengan ukuran
yang sama atau berbeda.
1.
Kesebangunan pada
segitiga:
Dua segitiga dikatakan sebangun jika memenuhi salah satu syarat berikut :
a. Perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian senilai.
b. Dua pasang sudut yang bersesuaian yang sama besar.
Dua segitiga dikatakan sebangun jika memenuhi salah satu syarat berikut :
a. Perbandingan panjang sisi-sisi yang bersesuaian senilai.
b. Dua pasang sudut yang bersesuaian yang sama besar.
2.
Bangun-bangun geometri
dikatakan kongruen (sama sebangun) jika dan hanya jika bangun-bangun itu
mempunyai ukuran dan bentuk yang sama.
3. Kekongruenan pada segitiga:
Dua buah segitiga dikatakan kongruen jika dan hanya jika memenuhi sifat-sifat
berikut.
a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
Dua buah segitiga dikatakan kongruen jika dan hanya jika memenuhi sifat-sifat
berikut.
a. Sisi-sisi yang bersesuaian sama panjang.
b. Sudut-sudut yang bersesuaian sama besar.
B. Saran
Berdasarkan uraian di atas, penulis memberikan saran atau rekomendasi untuk
menyempurnakan penulisan makalah ini yaitu :
1. Perlu adanya penelitian lebih lanjut untuk menyempurnakan hasil penulisan makalah ini guna menjawab beberapa pertanyaan atau permasalahan yang muncul ketika penulisan makalah ini berlangsung.
2. Untuk lebih memahami materi kesebangunan dan kongruensi segitiga harus lebih banyak
berlatih mengerjakan soal sejenis.
DAFTAR PUSTAKA
Adinawan, M. Cholik dan Sugijono. 2005. Matematika untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Erlangga.
Afrizal. 2010. Segitiga-Segitiga yang Sebangun. diunduh melalui
http://afrizalmr.wordpress.com/category/kesebangunan-segitiga/ pada tanggal 5 Maret 2013.
Asimtot. 2010. Segitiga Kongruen dan Sebangun. diunduh melalui
http://asimtot.wordpress.com/2010/06/01/segitiga-kongruen-dan-sebangun/ pada tanggal 5
Maret 2013.
Raharja, Basuki. 2010. Kesebangunan Segitiga. diunduh melalui
http://basukiraharja.wordpress.com/2010/09/04/kesebangunan-segitiga/ pada tanggal 5
Maret 2013.
http://mengerjakantugas.blogspot.com/2012/06/segitiga-segitiga-kongruen.html
diunduh pada tanggal 5 Maret 2013
makasih pegetahuannya
ReplyDeleteHarga Tiket Wisata
Harga Tiket Genilangit Poncol
Harga Tiket batu Flower Garden COban Rais
Harga Tiket BJBR Probolinggo
Harga Tiket Dokar Dream Land
Harga Tiket Samudra Selfie Banyuwangi
Harga Tiket Waterland Mojokerto
Harga Tiket Eco Green Park Batu
Harga Tiket Nyawang Bandung
Harga Tiket Coban Parang Tejo Dau Malang
Ok
Delete