Thursday, 17 November 2016

Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat



MAKALAH
ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR (ISBD)
PERTENTANGAN SOSIAL DAN INTERGRASI MASYARAKAT
Tugas ini dibuat Untuk memenuhi Tugas Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD)
Yang dibina Oleh Ibu Murdiningsih, S. Pd., M. Si




Disusun Oleh:
 
Eka Nur Ainiy                          (0716010351)
Yolan Maulita Wiguna             (0716010471)

Kelas: PMTK Sore

PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN AKADEMI 2016

KATA PENGANTAR


Segala puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan karunia – Nya kita dapat menyelesaikan tugas yang berjudul “Pertentangan – Pertentangan Sosial dan Integrasi Masyarakat” ini dengan lancar.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah ISBD. Dalam makalah ini akan dibahas hal –hal yang menyangkut tentang perbedaan kepentingan, prasangka, diskriminasi, dan Enthosentrisme, pertentangan – pertentangan sosial ketegangan – ketegangan dan masyarakat, golongan – golongan yang berbeda dan integrasi sosial, dan integrasi sosial. Maka dari itu makalah ini cocok dibaca oleh kalangan mahasiswa maupun masyarakat umum yang cinta terhadap persatuan dan kesatuan warga negara Indonesia.
Kami juga menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak luput dari kekurangan. Oleh sebab itu kami sangat berharap dapat menerima kritik dan saran dari semua pihak untuk kesempurnaan makalah – makalah selanjutnya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Amin.










DAFTAR ISI






BAB I

PENDAHULUAN

Setiap tingkah laku individu satu dengan individu lain pasti berbeda. Individu bertingkah laku karena ada dorongan untuk memenuhi kepentingannya. Tapi apabila gagal dalam memenuhi kepentingannya akan banyak menimbulkan masalah baik bagi dirinya maupun bagi lingkungannya. Dan suatu hal yang berkaitan, apabila seseorang individu mempunyai prasangka dan akan cenderung membuat sikap untuk membeda – bedakan. Maka akan terjadi sikap bahwa kebudayaan dirinya lebih baik daripada kebudayaan orang lain, sehingga timbullah konflik yaitu berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai dengan ancaman kekerasan.
Di dalam kelompok masyarakat Indonesia, konflik dapat disebabkan karena faktor harga diri  dan kebanggaan kelompok terusik, adanya  perbedaan kebudayaan, benturan kepentingan (politik, ekonomi, kekuasaan). Adat kebiasaan dan tradisi yang hidup dalam masyarakat merupakan tali pengikat kesatuan perilaku di dalam masyarakat. Suatu kelompok yang ada dalam keadaan konflik yang berlangsung lama biasanya mengalami desintegrasi. Dan untuk menyelesaikan semua itu melalui integrasi masyarakat. Intergrasi dapat berlangsung cepat atau lambat karena dipengaruhi oleh faktor homogenitas kelompok, besar kecilnya kelompok, mobilitas geografis dan efektifitas komunikasi.

1.      Apa saja yang terjadi di dalam masyarakat?
2.      Mengapa permasalahan itu terjadi?
3.      Apa yang bisa mengendalikan sehingga permasalahan bisa selesai?
1.      Mengetahui masalah apa saja yang terjadi di dalam masyarakat.
2.      Mengetahui yang melatar belakangi permasalahan itu muncul.
3.      Masyarakat bisa menghindari terjadinya permasalahan.

 

BAB II

PEMBAHASAN

  A.         Perbedaan Kepentingan
Kepentingan merupakan dasar timbulnya tingkah laku individu. Tingkah laku individu merupakan cara atau alat dalam memenuhi kepentingannya.  Ada 2 jenis kepentingan dalam diri individu yaitu kepentingan untuk memenuhi kebutuhan biologis dan sosial / psikologis. Perbedaan kepentingan itu antara lain:
1. Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
2. Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
3. Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
4. Kepentingan individu untuk memperoleh potensi dan posisi.
5. Kepentingan individu untuk membutuhkan orang lain.
6. Kepentingan individu untuk memperoleh kedudukan di dalam kelompoknya.
7. Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.
8. Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri
           
Kenyataan – kenyataan seperti itu menunjukkan ketidakmampuan suatu ideologi mewujudkan idealisme yang akhirnya akan melahirkan kondisi disintegrasi atau konflik. Permasalahan utama dalam tinjauan konflik ini adalah adanya jarak yang terlalu besar antara harapan dengan kenyataan pelaksanaan dan hasilnya kenyataan itu disebabkan oleh sudut pandang yang berbeda antara pemerintah atau penguasa sebagai pemegang kendali ideologi dengan berbagai kelompok kepentingan sebagai sub – sub ideologi.
Perbedaan kepentingan ini tidak secara langsung menyebabkan terjadinya konflik tapi mengenal beberapa fase yaitu:
  1.      Fase disintegrasi yang terjadi karena kesalah pahaman
  2.      Fase dis – integrasi yaitu pernyataan tidak setuju.
Fase dis – integrasi ini memiliki tahapan (Menurut Walter W Martin dkk):
    ·         Ketidaksepahaman anggota kelompok tentang tujuan yang dicapai.
    ·         Norma sosial tidak membantu dalam mencapai tujuan yang disepakati.
    ·         Norma yang dihayati bertentangan satu sama lain.
    ·         Sanksi sudah menjadi lemah
    ·         Tindakan anggota masyarakat sudah bertentangan dengan norma kelompok.

Prasangka dan diskriminasi dua hal yang ada relevansinya. Kedua tindakan tersebut dapat merugikan pertumbuhan, perkembangan, dan bahkan integrasi masyarakat. Kerugian prasangka melalui hubungan pribadi dan akan menjalar bahkan melembaga (turun-temurun). Jadi prasangka dasarnya pribadi dan dimiliki bersama.  Perbedaan terpokok antara prasangka dan diskriminatif adalah prasangka menunjukkan pada aspek sikap, sedangkan diskriminatif pada tindakan. Sikap adalah kecenderungan untuk berespons baik secara positif atau negatif terhadap orang, obyek atau situasi.
Dalam konteks realitas, prasangka diartikan: “Suatu sikap terhadap anggota kelompok etnis atau ras tertentu, yang terbentuk terlalu cepat tanpa suatu induksi. Diskriminatif merupakan tindakan yang realistis”. Dapat disimpulkan bahwa prasangka itu muncul sebagai akibat kurangnya pengetahuan, pengertian dan fakta kehidupan, adanya dominasi kepentingan golongan atau pribadi, dan tidak menyadari akan kerugian yang bakal terjadi. Tingkat prasangka itu menumbuhkan jarak sosial tertentu di antara anggota sendiri dengan anggota kelompok luar.

  Ѿ   Sebab-sebab terjadinya prasangka dan diskriminasi:
  1.      Berlatar belakang sejarah.
  2.      Dilatar belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
  3.      Bersumber dari faktor kepribadian
  4.      Berlatar belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama

  Ѿ   Usaha untuk menghilangkan diskriminasi:
  1.      Perbaikan kondisi sosial dan ekonomi
  2.      Perluasan kesempatan belajar
  3.      Sikap terbuka dan sikap lapang

Diskriminasi merujuk kepada pelayanan yang tidak adil terhadap individu tertentu, dimana layanan ini dibuat berdasarkan karakteristik yang diwakili oleh individu tersebut. Diskriminatif nerupakan suatu kejadian yang biasa dijumpai dalam masyarakat manusia, ini disebabkan karena kecenderungan manusia untuk membeda – bedakan yang lain.
  Ѿ   Diskriminatif dibedakan menjadi 3 yakni:
  1.      Diskriminatif langsung, terjadi saat hukum, peraturan atau kebijakan jelas – jelas menyebutkan karakteristik tertentu yang sama.
  2.      Diskriminatif tidak langsung, terjadi saat peraturan yang bersifat netral menjadi diskriminatif saat diterapkan di lapangan.
  3.      Enthosentrisme yaitu suatu keecenderungan yang menganggap nilai – nilai dan norma – norma kebudayaannya sendiri sebagai sesuatu yang prima, terbaik, mutlak dan dipergunakan sebagai tolak ukur untuk menilai dan membedakannya dengan kebudayaan lain.
Enthosentrisme merupakan kecenderungan tak sadar untuk mempresentasikan atau menilai kelompok dengan tolak ukur kebudayaannya sendiri. Sikap enthosentrisme dalam tingkah laku berkomunikasi nampak canggung, tidak luwes,. Akibatnya  enthosentrisme penampilan yang etnosentrik, dapat menjadi penyebab utama kesalahan pemahaman dalam berkomunikasi. Ethnosentrisme dapat dianggap sebagai sikap dasar ideologi Chauvinisme pernah dianut oleh orang – orang Jerman pada zaman Nazi Hitler. Mereka merasa dirinya superior, lebih unggul dari bangsa – bangsa lain, dan memandang bangsa – bangsa  lain sebagai inferior, lebih rendah, nista, dsb.

Hidup bermasyarakat yaitu sebuah hubungan antar individu-individu maupun antar kelompok dan golongan yang terjadi dalam proses kehidupan. Hidup bermasyarakat juga berarti kehidupan dinamis, dimana setiap anggota masyarakat salaing berinteraksi. Hubungan antar individu ini pun diikat oleh ikatan yang berupa norma serta nilai-nilai yang telah dibuat bersama para anggota. Norma dan nilai-nilai inilah yang menjadi alat pengendali agar para
anggota masyarakat tidak terlepas dari rel ketentuan yang telah disepakati itu. Solidaritas, toleransi dan tenggang rasa adalah bukti kuatnya ikatan itu.
Pada kenyataannya tidak semua masyarakat membentuk sebuah harmonisasi. Pada kondisi-kondisi tertentu hubungan antara masyarakat diwarnai berbagai persamaan. Namun sering juga didapati perbedaan-perbedaan,bahkan pertentangan dalam masyarakat. Hal-hal seperti itulah yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat. Salah satu contohnya adalah Pertentangan sosial dan ketegangan dalam masyarakat
Pertentang sosial adalah suatu konflik yang terjadi didalam suatu lingkungan masyarakat. Dimana ada suatu kelompok yang tidak menyukai kelompok lain, sehingga menimbulkan suatu perselisihan diantara mereka. Banyak sekali pertentangan sosial yang terjadi di Dunia ini. Seperti contohnya perak Irak yang kunjung selesai, dan kalau menusuri indonesia contohnya GAM (Gerakan Aceh Merdeka), PT.freepot yang terjadi di Papua.
·     
    Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya pertentangan sosial:
  1.      Rasa Iri antara individu,negara, dan masyarakat
  2.      Adanya rasa tidak puas masyarakat terhadap kepemerintahan
  3.      Banyak adu domba antara politik,agama,suku serta budaya

Konflik merupakan suatu tingkah laku yang dibedakan dengan emosi-emosi tertentu yang sering dihubungkan dengannya, misal kebencian atau permusuhan. Konflik dapat terjadi pada lingkungan yang paling kecil yaitu individu sampai kepada lingkup yang luas, yakni masyarakat:
  1.      Pada taraf di dalam diri seseorang, konflik menunjuk pada adanya pertentangan atau emosi-emosi dan dorongan-dorongan antagonistic di dalam diri seseorang.
  2.      Pada taraf kelompok, konflik-konflik ditimbulkan dari konflik-konflik yang terjadi dalam diri individu dari perbedaan-perbedaan anggota kelompok dalam tujuan, nilai, norma serta minat untuk menjadi anggota kelompok.3.
  3.      Pada taraf masyarakat, konflik bersumber pada perbedaan nilai dan norma kelompok dengan nilai dan norma kelompok lain.

Tipe konflik ini timbul dari proses-proses yang tidak rasional dan emosional dari pihak-pihak yang terlibat di dalamnya. Upaya untuk memecahkan konflik selalu timbul selama berlangsungnya kehidupan suatu kelompok, namun terdapat perbedaan-perbedaan di dalam sifat dan intensitas konflik pada berbagai tahap perkembangan kelompok. Adapun cara-cara pemecahan konflik sebagai berikut:
  1.      Elimination: Pengunduran diri salah satu pihak yang terlibat di dalam konflik.
 2.  Subjugation atau Domination: Orang atau pihak yang mempunyai kekuatan terbesar dapat memaksa orang atau pihak lain untuk mentaatinya.
  3.    Majority Rule: Suara terbanyak yang ditentukan dengan voting, akan menentukan keputusan, tanpa mempertimbangkan argumentasi.
  4.  Minority Consent: Kelompok mayoritas yang menang, namun kelompok minoritas tidak merasa dikalahkan, dan menerima keputusan serta sepakat untuk melakukan kegiatan bersama
  5. Compromise (Kompromi): Kedua atau semua sub kelompok yang terlibat di dalam konflik, berusaha mencari dan mendapatkan jalan tengah.
  6.   Integration: Pendapat-pendapat yang bertentangan didiskusikan, dipertimbangkan, dan ditelaah kembali sampai kelompok mencapai suatu keputusan yang memuaskan bagi semua pihak.
Usaha-usaha untuk menghindari perbedaan-perbedaan dan untuk memendam konflik-konflik, tidak pernah berhasil dalam waktu yang lama. Kesatupaduan di dalam perbedaan perbedaan merupakan suatu nilai yang menghargai perbedaan, yang menggunakan perbedaan-perbedaan tersebut untuk memperkuat kelompok.

Masyarakat Indonesia digolongkan sebagai masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku bangsa dan golongan sosial yang dipersatukan oleh kesatuan nasional yang berwujudkan Negara Indonesia. Aspek – aspek dari kemasyarakatan:
1.      Suku bangsa
2.      Agama
3.      Bahasa
4.      Nasional Indonesia

  Ѿ   Adapun hal – hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi:
  1.      Tuntutan penguasaan atas wilayah yang dianggap sebagai pemiliknya.
  2.      Isu asli tidak asli, barkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa, Arab).
  3.      Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan.
  4.      Kondisi masyarakat yang majemuk.
  5.      Pertumbuhan partai politik
  6.      Perbedaan ideologi

Integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian – bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa. Untuk terciptanya integrasi nasional, perlu adanya suatu jiwa, asas spiritual, solidaritas yang besar. Perlu dicari bentuk-bentuk akomodatif yang dapat mengurangi konflik sebagai akibat dari prasangka, yaitu melalui 4 sistem :
  1.      Sistem budaya seperti nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
  2.      Sistem sosial seperti kolektiva-kolektiva sosial dalam segala bidang.
 3.    Sistem kepribadian yang terwujud sebagai pola-pola penglihatan, perasaan, pola-pola penilaian yang dianggap pola keindonesiaan.
  4.      Sistem organik jasmaniah, di mana nasion tidak didasarkan atas persamaan ras.
Untuk mengurangi prasangka ke-4 sistem itu harus dibina, dikembangkan dan memperkuatnya sehingga perwujudan nasional Indonesia tercapai.












BAB III

PENUTUP

Disetiap masyarakat pasti muncul pertentangan – pertentangan atau permasalahan – permasalahan, diantaranya:
1.      Perbedaan kepentingan ada 2: Kepentingan dalam diri individu yakni kepentingan biologis dan kepentingan sosial/psikologis.
2.      Prasangka dan diskriminatif  : prasangka yang menunjukkan aspek sikap sedangkan diskriminatif pada tindakan, sedangkan Enthosentrisme: kebudayaan dirinya lebih unggul dari kebudayaan lainnya.
3.      Pertentangan sosial                : suatu pengertian tingkah laku yang lebih luas dari pada yang biasa dibayangkan orang dengan mengartikannya sebagai pertentangan yang kasar.
4.      Golongan yang berbeda dan integrasi sosial : suatu konflk yang disebabkan kondisi masyarakatnya yang majemuk.
5.     Integrasi nasional dapat diartikan penyatuan bagian – bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa.

Makalah yang ditulis ini tentunya sangat jauh dari nilai kesempurnaan. Meskipun demikian penulis tetap menyarankan kepada para pembaca agar dalam menjalami kehidupan sehari – hari selalu melihat konflik maupun pertentangan yang bersumber dari perbedaan secara logis dan realistis. Sehingga tidak menimbulkan konflik yang lebih besar yang dapat mengarahkan kita pada perpecahan dalam berbangsa. Semoga makalah ini memiliki manfaat bagi penulis khususnya dan seluruh pembaca pada umunya.

 

DAFTAR PUSTAKA












                                                                                                                         






LAMPIRAN





 
 
 

 
 
 




SOAL – SOAL


 1.       Berikut ini yang merupakan salah satu kepentingan dalam diri individu, kecuali...
a.       Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
b.      Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
c.       Kepentingan kelompok untuk mendapatkan pengakuan yang sama dari masyarakat.
d.      Kepentingan individu untuk memperoleh kemerdekaan diri.
e.      Kepentingan individu untuk memperoleh rasa aman dan perlindungan diri.
  2.       Perbedaan terpokok antara prasangka dan diskriminatif adalah...
a.       Prasangka menunjukkan pada aspek sikap, sedangkan diskriminatif pada tindakan.
b.      Prasangka menunjukkan pada aspek tindakan, sedangkan diskriminatif pada sikap.
c.       Prasangka menunjukkan pada orang lain, sedangkan diskriminatif pada diri sendiri.
d.      Prasangka menunjukkan pada kemanusiaan, sedangkan diskriminatif pada ketuhanan.
e.      Prasangka menunjukkan pada sikap yang baik, sedangkan diskriminatif pada sikap tercela.
 3.       Suatu konflik yang terjadi didalam suatu lingkungan masyarakat disebut...
a.       Integrasi sosial
b.      Pertentang sosial
c.       Masyarakat sosial
d.      Kehidupan sosial
e.      Cobaan sosial
 4.       Di bawah ini, hal – hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi adalah...
a.       Kerukunan masyarakat yang terjalin dengan baik
b.      Rasa persaudaraan yang sangat tinggi
c.       Adanya kerja sama yang saling menguntungkan
d.      Perbedaan ideologi
e.      Sikap gotong royong dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang berhubungan dengan masyarakat.
 5.       Penyatuan bagian – bagian yang berbeda dari suatu masyarakat menjadi suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat kecil yang banyak jumlahnya menjadi suatu bangsa adalah pengertian dari...
a.       Nasionalisme
b.      Bela negara
c.       Rasa persatuan
d.      Sosialisasi
e.      Integrasi nasional
 6.       Dibawah ini merupakan salah satu usaha untuk menghilangkan diskriminasi adalah...
a.       Perbaikan kondisi sosial dan ekonomi
b.      Penyebaran isu-isu untuk merugikan orang lain
c.       Penyebaran fitnah yang ditujukan untuk menjatuhkan orang lain
d.      Membedakan antara golongan satu dengan golongan lain.
e.      Menganggap rendah orang lain.

  1.      Sebutkan 3 contoh perbedaan kepentingan individu!
  2.      Fase – fase terjadinya konflik  ada 2, jelaskan!
  3.      Sebutkan sebab – sebab terjadinya prasangka dan diskriminasi!
  4.      Apa pengertian pertentangan sosial? Dan berikan contohnya (minimal 2)!
  5.      Hal – hal penghambat integrasi sosial!
  6.      Bentuk akomodatif yang dapat mengurangi integrasi nasional  melalui 4 sistem!













KUNCI JAWABAN


 1.       C
 2.       A
 3.       B
 4.       D
 5.       E
 6.       A

  1.      3 Perbedaan kepentingan individu:
a.       Kepentingan individu untuk memperoleh kasih sayang.
b.      Kepentingan individu untuk memperoleh harga diri.
c.       Kepentingan individu untuk memperoleh penghargaan yang sama.
  2.       Fase – fase terjadinya konflik:
a.       Fase disintegrasi yang terjadi karena kesalah pahaman
b.      Fase dis – integrasi yaitu pernyataan tidak setuju.
  3.      Sebab – Sebab terjadinya prasangka dan diskriminasi:
a.       Berlatar belakang sejarah.
b.      Dilatar belakangi oleh perkembangan sosio-kultural dan situasional
c.       Bersumber dari factor kepribadian
d.      Berlatar belakang perbedaan keyakinan, kepercayaan dan agama
 4.       Pertentangan sosial adalah suatu konflik yang terjadi didalam suatu lingkungan masyarakat. Contohnya:
a.       perang Irak yang kunjung selesai
b.      GAM (Gerakan Aceh Merdeka)
  5.      Adapun hal – hal yang dapat menjadi penghambat dalam integrasi:
a.       Tuntutan penguasaan atas wilayah yang dianggap sebagai pemiliknya.
b.      Isu asli tidak asli, barkaitan dengan perbedaan kehidupan ekonomi antar warga negara Indonesia asli dengan keturunan (Tionghoa, Arab).
c.       Agama, sentimen agama dapat digerakkan untuk mempertajam perbedaan kesukuan.
d.      Kondisi masyarakat yang majemuk.
e.       Pertumbuhan partai politik
f.       Perbedaan ideologi
  6.      Bentuk-bentuk akomodatif yang dapat mengurangi konflik sebagai akibat dari prasangka, yaitu melalui 4 sistem :
a.       Sistem budaya seperti nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945.
b.      Sistem sosial seperti kolektiva-kolektiva sosial dalam segala bidang.
c.     Sistem kepribadian yang terwujud sebagai pola-pola penglihatan, perasaan, pola-pola penilaian yang dianggap pola keindonesiaan.
d.      Sistem organik jasmaniah, di mana nasion tidak didasarkan atas persamaan ras.

No comments:

Post a Comment